PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
PROGRAM PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam kaiatannya pendidikan dapat dipandang sebagai public goods yang dapat dinikmati
oleh seluruh lapisan masyarakan. Dalam konteks pembangunan, pendidikan
berfungsi sebagai penyedia sumber daya manusia ( SDM ) yang berkualitas sebagai
input tenaga kerja dalam kegiatan pembangunan sehingga hasil pendidikan dapat
memacu produktivitas dalam pembangunan.
Tujuan pendidikan nasional adalah membangun kualitas manisia yang
bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan selalu dapat meningkatkan kebudayaan
dengan sebagai warga Negara yang berjiwa pancasila yang mempunyai semangat dan
kesadaran yang tinggi, berbudi pekerti yang luhur dan berkepribadian yang kuat,
cerdas, terampil, dapat mengembangkan dan menyuburkan sikap demokrasi, dapat
memelihara hubungan yang baik antara sesame manusia dan lingkungannya.
Kemajuan suatu bangsa sangat di pengaruhi dengan kualitas sumber daya
manusia. Pendidikan merupakan factor penentu akan kemajuan suatu bangsa, tidak
ada suatu bangsa yang makmur dengan kualitas pedidikan rendah. Masih rendahnya
tingkat kesadaran warga Negara untuk menempuh pendidikan sangat mempengaruhi
kualitas tingkat kehidupan bangsa. Dalam hal ini Negara sangat bertanggung
jawab terhadap kemajuan pendidikan.
Dalam pembukaan UUD 1945 aleniah 4 bahwa pemerintah wajib mencxerdaskan
kehidupan bangsa. Dalam UUD 1945 ayat 1 sampai 5 menjelaskan bahwa pendidikan
adalah segala hal yang terpenting untuk itu warga Negara wajib menggenggam
pendidikan dengan segala ketentuan yang ada baik masalah fasilitas, biaya dan
segala kebutuhan yang menyangkut pendidikan pemerintah wajib menyelenggarakan
dengan perhatian penuh.
Keberhasilan pendidikan perlu di tunjang dengan pemenuhan kebutuhan yang
diperlukan. Kebutuhan tersebut sangat penting sekali bagi siswa untuk mencapai
hasil belajar yang baik. Kebutuhan belajar yang diperlukan siswa sering tidak
terpenuhi kebutuhan belajar seperti sarana belajar, kesempatan belajar dengan
tenang, dan makanan yang bergizi dapat membuat siswa mengalami kesulitan dalam
mencapai hasil belajar yang optimal kebutuhan belajar yang diperlukan menjadi
suatu tuntutan untuk dapat terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan belajar yang
diperlukan akan dapat menunjang dalam upaya pencapaian hasil belajar.
1.
Kebutuhan Jasmaniah
Hal ini berkaitan dengan tuntutan siswa yang bersifat jasmaniah, entah
yang menyangkut kesehatan janmaniah yang dalam hal olah raga yang menjadi
materi utama. Disamping itu kebutuhan-kebutuhan lain seperti makan, minum,
tudur, pakaian dan sebagainya perlu mandapat perhatian
2.
Kebutuhan Sosial
Pemenuhan keinginan untuk saling bergaul dengan sesame siswa dan guru
serta orang lain, merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan social siswa
/ anak didik. Dalam hal ini sekolah harus di pandang sebagai lembaga tempat para siswa belajar, bergaul
dan beradaptasi dengan lingkungan, seperti misalnya bergaul sesame teman yang
berbeda jenis kelamin, suku bangsa, agama, status social dan kecakapan.
3.
Kebutuhan Intelektual
Setiap siswan tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari sesuatu ilmu
pengertahuan. Mungkin ada yang lebih berminat belajar ekonomi, sejarah, Biologi
atau yang lainnya.
Selain itu siswa sebagai seorang pelajar juga memerlukan kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri. Dimana dalam hal ini siswa mempunyai kebutuhan untuk
mendapatkan kesempatan berpartisipasi, tampil kedepan dalam suatu persaingan
dengan siswa yang lain dan menunjukan kemampuan cipta karyanya. Untuk melaksanakan
tugas utamanya sebagai pelajar yaitu belajar, maka muncul tuntutan kebutuhan
yang lebih spesifik yaitu kebutuhan belajar. Kebutuhan yang dimaksud adalah
keperluan siswa dalam melakukan kegiatan belajar.
Pendidikan sebagai salah satu bentuk investasi pengembangan sumber daya
manusia, telah member keuntungan, baik bagi individu maupun masyarakat.
Disamping itu pendidikan juga telah memperhatikan proporsi yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Konsep pembiayaan secara teoritis memiliki kesamaan konsep biaya pada bidang
lain, di mana lembaga pendidikan di pandang sebagai produsen jasa pendidikan
yang menghasilkan keahlian, keterampilan, keilmuan, karakter, dan nilai-nilai
yang di miliki oleh seorang lulusan.
Setiap pembiayaan pendidikan mengandung unsure sebagai berikut : biaya
merupakan pengorbanan sumber ekonomi, diukur dalam satuan uang, yang telah
terjadi atau yang akan terjadi, pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Untuk itu dalam mengelola pembiayaan pendidikan di perlukan suatu perencanaan,
dimana perencanaan merupakan sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk
di laksanakan pada suatu priode tertentu dalam kegiatan mencapai tujuan yang di
tetapkan.
Bertolak diatas maka, perlunya suatu sekolah untuk membuat suatu
perencanaan pembiayaan, dimana pembiayaan pendidikan di pandang perlu dilakukan
karena pembiayaan berkaitan dengan prestasi sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar